noscript-img

Pranidhana Raja: Prasasti Talang Tuo 606 Saka – 684 Masehi

(1) || svasti °çrī çakavarṣātīta 606 dim dvitīya çuklapaksa vulan caitra ° sāna tatkālāna parlak çrīkṣetra ini ° niparvuat

Selamat sejahtera! Di tahun Saka 606, pada hari kedua paruh terang di bulan Caitra, ketika itulah taman Sriksetra ini dibuat

svasti : keberuntungan, sejahtera
çrī : sri – gelar kehormatan, indah, agung
çaka varṣā tīta : çaka : Saka, perhitungan tahun
    varṣā : warsa, tahun
    atīta : yang lalu
dvitīya : dua
çukla : terang
paksa : belahan
vulan : bulan
caitra : bulan kesembilan
sāna : sana
tat kālā : waktu itu
na : akhiran: pada
parlak : taman
çrī kṣetra : taman/padang agung
ini : ini
ni parvuat : diperbuat

(2) parvāṇḍa punta hiyaṃ çrī jayanāça ° ini pranidhānāṇḍa punta hiyaṃ ° savañakña yaṃ nitānaṃ di sini° ñiyur pinam hanāu ru-

atas pengarahan Punta Hyang Sri Jayanasa. Beginilah pranidhana niat Punta Hyang: Sebanyaknya tanaman yang ditanam di sini seperti kelapa, pinang, enau,

par-vdā-ṇḍa:atas pengarahan/dukungannya  
punta:sebutan raja/bangsawan  
hiyaṃ:hyang: sebutan untuk yang suci
çrī jayanāça:nama raja
ini:ini
pranidhānā:tekad, niat, keinginan dan harapan
ṇḍa:-nya
savañakña:sebanyaknya, semuanya
yaṃ:yang
ni tānaṃ di sini:ditanam di sini
ñiyur:kelapa
pinam:pinang
hanāu:enau, aren

(3) mviya dṅan samiçrāna yaṃ kāyu nimākan vuaḥña° tathāpi haur vuluh pattuṃ ityevamādi ° punarapi yaṃ parlak vukan

sagu serta bermacam-macam jenis pohon yang buahnya bisa dimakan; juga bambu air, bambu wuluh, bambu petung, dan sebagainya; demikian juga taman-taman lainnya

rumviya : rumbia/sagu
dṅan : dengan
samiçrāna : berbagai  
yaṃ : yang
kāyu : kayu, pohon
nimākan : dimakan
vuaḥña : buahnya  
tathāpi : tetapi
haur : bambu aur, air
vuluh : bambu wuluh
pattuṃ : bambu petung
ityevamādi : iti ewam adi: dan sebagainya
punarapi : demikian juga
yaṃ : yang
parlak : taman
vukan : bukan, selainnya

(4) dṅan tavad talāga savañakña yaṃ vuatku sucarita parāvis prayojanākan puṇyāña sarvvasatva sacarācara varopāyāña tmu

dengan bantaran dan telaga-telaganya, seluruh kebajikan berharga yang saya buat ini dipersembahkan supaya membawa manfaat buat semua makhluk. Semoga menjadi berbagai cara dan jalan yang terbaik untuk mendapatkan

dṅan : dengan
tavad : talut, bantaran
talāga : telaga
sa vañak ña : sebanyaknya, seluruhnya
yaṃ : yang
vuatku : yang ku/saya buat
sucarita : perbuatan baik, kebajikan
parāvis : yang lebih dihargai/berharga
prayojanā kan : diperuntukkan, didedikasikan
puṇyā ña : punya: guna, manfaat
nya : -nya
sarvva satva : sarva : semua
    satwa : makhluk
sacarācara : berbagai cara
varopāyāña : cara yang terbaik
tmu : bertemu

(5) sukha ° di āsannakāla di antara mārgga lai° tmu muaḥ ya āhāra dṅan āir niminuṃña ° savañakña vuatña huma parlak mañcak mu-

kebahagiaan. Semoga di tengah perjalanan mereka tak akan kekurangan makanan dan air untuk diminum. Semoga semua ladang dan kebun yang mereka buat berlimpah hasilnya,

sukha : kebahagiaan, kegembiraan
di : di
āsannakāla : āsana : duduk
  : kala : waktu
di : di
antara : di antara
mārgga : jalan
lai : lain
tmu : bertemu
muaḥ : lagi pula, juga
ya : dia
āhāra : makanan
dṅan : dengan
āir : air
ni minuṃ ña : diminumnya
savañakña : sebanyaknya, semuanya
vuatña : yang mereka buat
huma : ladang
parlak : kebun
mañcak : berlimpah

(6) aḥ ya maṃhidupi раçu prakāra ° marhulun tuvi vṛddhi muaḥya jāñan ya niknāi savañakña yaṃ upasargga °pīḍanu svapnavighna ° varaṃ vua-

juga dapat menghidupi banyak ternak serta pembantu-pembantu mereka juga berkembang. Lagi pula agar mereka tidak tertimpa kemalangan atau penderitaan yang membuat mereka susah tidur. Apa pun yang mereka harus perbuat

muaḥ : lagi pula, juga, serta
ya : dia
maṃhidupi : menghidupi, memelihara
раçu : pasu, ternak
prakāra : jumlah, banyak
marhulun : pembantu
tuvi : juga
vṛddhi : tumbuh, berkembang, melimpah
muaḥ : lagi pula, juga
ya : dia
jāñan : jangan
ya : dia
ni knāi : dikenai
sa vañak ña : sebanyaknya, semuanya
yaṃ : yang
upasargga : kemalangan, bahaya, malapetaka
pīḍanu : siksa, tindas
svapna : mimpi, tidur
vighna : rintangan, halangan
varaṃ : barang apa pun

(7) tāña kathamapi ° anukūla yaṃ graha nakṣatra parāvis diya ° nirvyādhi ajara kavuatanāña ° tathāpi savañakña yaṃ bhrtyāña

agar selalu berhasil, planet dan rasi bintangnya mendukung. Bebas dari penyakit dan ketuaan serta terjaga kekuatannya. Demikian juga seluruh pengikutnya

vuatā ña : buat: perbuatan yang harus dilakukan
ña : -nya: mereka
kathamapi : apa pun caranya
anukūla : sesuai, cocok
yaṃ : yang
graha : planet
nakṣatra : rasi bintang, konstelasi
parāvis : yang lebih dihargai
diya : dia
nirvyādhi : dituntaskan
ajara : tidak menjadi berumur, awet muda
kavuatanāña : kekuatan mereka
tathāpi : tetapi
savañakña : sebanyaknya, semuanya
yaṃ : yang
bhrtyāña : pengikut, pembantu, pelayan

(8) satyārjjava dṛḍhabhakti muaḥ ya dya ° yaṃ mitrāña tuvi jāñan ya kapaṭa yaṃ viniña mulaṃ anukūla bhāryyā muaḥ ya ° varam sthā

setia dan teguh berbakti kepada mereka. Agar tak ada teman yang mengkhianati mereka dan istri mereka merupakan istri yang menjadi sumber dukungan. Lagi pula di mana pun mereka berada

satyārjjava : setia, tulus
dṛḍhabhakti : teguh dalam berbakti
muaḥ : lagi pula, juga
ya : dia
dya : dia
yaṃ : yang
mitrāña : mitranya, temannya
tuvi : serta, juga
jāñan : jangan
ya : dia
kapaṭa : khianat
yaṃ : yang
viniña : bini/istrinya
mulaṃ : akar, mula, sumber
anukūla : sesuai, mendukung, tepat
bhāryyā : istri, perempuan
muaḥ : lagi pula, juga
ya : dia
varam : barang, milik

(9) naña lāgi cūri ucca vadhāña ° paradāra di sāna ° punarapi tmu ya kalyāṇamitra ° marvvaṅun vodhicitta dṅan maitri

semoga di tempat itu tidak ada pencurian, penipuan atau perselingkuhan. Selain itu, agar mereka bertemu dengan sahabat-sahabat luhur yang handal (kalyanamitra), membangun tekad untuk mencapai Penggugahan demi semua makhluk (bodhicitta), dengan cinta kasih (maitri)

sthānaña : tegak berdiri
lāgi : lagi, juga
cūri : dicuri, pencuri
ucca : congkak, muluk-muluk
vadhāña : mulut, bicara
paradāra : selingkuh, istri orang lain
di sāna : di sana
punarapi : selebihnya, lebih jauh, lagi pula
tmu : bertemu
ya : dia
kalyāṇamitra : sahabat luhur yang handal
marvvaṅun : membangun
vodhicitta : bodhi : penggugahan
    citta : cita
dṅan : dengan
maitri : mitra, cinta kasih

(10) dhāri di daṃ hyaṃ ratnatraya jañan marsārak dṅan daṃ hyam ratnatraya ° tathāpi nityakāla tyāga marçila kṣānti marvvañun vīryya rājin

dari Dang Hyang Triratna dan jangan terpisah dengan Dang Hyang Triratna. Tetapi selalu hidup dengan bermurah hati, tanpa keterikatan pada kepemilikan (tyaga), hidup susila tanpa kekerasan dengan komitmen untuk tidak mencederai (sila), memiliki kesabaran tanpa kemarahan (kshanti), serta selalu rajin, berenergi, dan bergairah dalam kebajikan (virya).

dhāri : dari
di : di
daṃ : dang, sebutan kehormatan
hyaṃ : hyang,sebutan untuk yang suci
ratnatraya : Triratna, Tiga Permata
jañan : jangan
marsārak : berserak, terpisah
dṅan : dengan
daṃ : dang, sebutan kehormatan
hyaṃ : hyang,sebutan untuk yang suci
ratnatraya : Triratna, Tiga Permata
tathāpi : tetapi
nitya : tidak berubah, selalu
kāla : waktu
tyāga : bermurah hati tanpa keterikatan pada kepemilikan
marçila : mar : dengan
    çila : hidup susila, komitmen untuk tidak mencederai
ksānti : kesabaran tanpa kemarahan, ketahanan yang toleran
marvvañun : membangun
vīryya : wirya: berenergi dan selalu bergairah dalam menjalankan yang bajik
rājin : rajin

(11) tāhu di samiçrāña çilpakalā parāvis ° samāhitacinta ° tmu ya prajñā° smṛti medhāvi ° punarapi dhaiṛyyamānī mahāsattva

Berpengetahuan dalam berbagai keahlian kesenian. Unggul dalam pemikiran dengan perhatian yang menyatu (samahitacinta), serta berwawasan tajam dan dalam (prajna). Yang terutama senantiasa hadir, berperhatian penuh, ingat, dan waspada (smrti). Selain itu, mereka berkeyakinan teguh (dhairyyamani)dan memiliki tubuh bajra (vajrasarira), Makhluk Agung (mahasattva),

tāhu : tahu
di : tentang
samiçrāña : bermacam-macam, berbagai
çilpakalā : seni, seniman, ciptaan
parāvis : unggul
samāhitacinta : samāhita : perhatian yang menyatu, terfokus
    cinta : pemikiran, menganalisa, refleksi
tmu : bertemu
ya : dia
prajñā : pradnya, wawasan tajam dan dalam
smṛti : perhatian penuh yang selalu hadir, ingat, dan waspada
medhāvi : yang terutama, yang dipentingkan
punarapi : selain itu, selebihnya, lebih jauh, lagi pula
dhaiṛyyamānī : keyakinan teguh
mahāsattva : makhluk agung

(12) vajraçarīra ° anupamaçakti ° jaya ° tathapi jātismara ° avikalendriya ° mañcak rupa ° subhaga hāsin halap ° ade-

yang berkekuatan tanpa banding, berjaya, serta dapat mengingat kehidupan masa lalu, berindra sempurna, dengan penampilan yang penuh, bahagia, murah senyum, dan tenang,

vajraçarīra : tubuh wajra
anupamaçakti : anupama: tak terbandingkan
çakti : sakti, kekuatan
jaya : berjaya, unggul
tathapi : tetapi
jātismara : kemampuan mengingat kehidupan masa lampau
avikalendriya : indra sempurna
mañcak : berlimpah, penuh, gemuk
rupa :penampilan, bentuk
subhaga : banyak untung, bahagia
hāsin : senyum, tawa, bersinar
halap : tenang, hening

(13) yavākya ° vrahmasvara ° jādi lāki ° svayambhu ° puna[ra]pi tmu ya cintāmaṇinidhāna ° tmu janmavaçitā ° karmmavaçita ° kleçavaçitā

berbicara dengan suara yang menyenangkan, suara Brahma. Jadi lelaki. Tumbuh sendiri sewajarnya. Selebihnya dapat menjadi Permata Pengabul Keinginan buat siapa pun yang bertemu dengan mereka. Berhasil memperoleh kebisaan mengatasi kelahiran, mengatasi karma,dan mengatasi emosi-emosi negatif.

adeyavākya : ade : serasi, menyenangkan
    vākya : bicara, ucapan
vrahma : Brahma  
svara : suara  
jādi : jadi  
lāki : suami, lelaki  
sva yambhu : tumbuh sendiri sewajarnya  
puna[ra]pi : selebihnya, lebih jauh, lagi pula  
tmu : bertemu  
ya : dia  
cintāmaṇi : permata pengabul keinginan  
nidhāna : wadah, harta karun  
tmu : bertemu  
janmavaçitā : janma : kelahiran
    vaçitā : kebisaan untuk menanggulangi, mengatasi
karmavaçita : karma : karma, tindakan
    vaçitā : kebisaan untuk menanggulangi, mengatasi
kleçavaçitā : kleça : klesha, kilesa, emosi-emosi negatif, kecenderungan buruk
    vaçitā : kebisaan untuk menanggulangi, mengatasi

(14) avasāna tmu ya anuttarābhisamyaksaṃvodhi ||

Hingga akhirnya mencapai Penggugahan yang Tak Terbandingkan, Lengkap, dan Sempurna (anuttarabhisamyaksambodhi).

avasāna : akhirnya
tmu : bertemu
ya : dia
anuttarā : tidak ada yang lebih atas
abhi : lengkap, agung
samyaksaṃ : sempurna
vodhi : bodhi : penggugahan

Bahasa Indonesia:

  1. Selamat sejahtera! Di tahun Saka 606, pada hari kedua paruh terang di bulan Caitra, ketika itulah taman Sriksetra ini dibuat
  2. atas pengarahan Punta Hyang Sri Jayanasa. Beginilah pranidhana niat Punta Hyang: Sebanyaknya tanaman yang ditanam di sini seperti kelapa, pinang, enau,
  3. sagu serta bermacam-macam jenis pohon yang buahnya bisa dimakan; juga bambu air, bambu wuluh, bambu petung, dan sebagainya; demikian juga taman-taman lainnya
  4. dengan bantaran dan telaga-telaganya, seluruh kebajikan berharga yang saya buat ini dipersembahkan supaya membawa manfaat buat semua makhluk. Semoga menjadi berbagai cara dan jalan yang terbaik untuk mendapatkan
  5. kebahagiaan. Semoga di tengah perjalanan mereka tak akan kekurangan makanan dan air untuk diminum. Semoga semua ladang dan kebun yang mereka buat berlimpah hasilnya,
  6. juga dapat menghidupi banyak ternak serta pembantu-pembantu mereka juga berkembang. Lagi pula agar mereka tidak tertimpa kemalangan atau penderitaan yang membuat mereka susah tidur. Apa pun yang mereka harus perbuat
  7. agar selalu berhasil, planet dan rasi bintangnya mendukung. Bebas dari penyakit dan ketuaan serta terjaga kekuatannya. Demikian juga seluruh pengikutnya
  8. setia dan teguh berbakti kepada mereka. Agar tak ada teman yang mengkhianati mereka dan istri mereka merupakan istri yang menjadi sumber dukungan. Lagi pula di mana pun mereka berada
  9. semoga di tempat itu tidak ada pencurian, penipuan atau perselingkuhan. Selain itu, agar mereka bertemu dengan sahabat-sahabat luhur yang handal (kalyanamitra), membangun tekad untuk mencapai Penggugahan demi semua makhluk (bodhicitta), dengan cinta kasih (maitri)
  10. dari Dang Hyang Triratna dan jangan terpisah dengan Dang Hyang Triratna. Tetapi selalu hidup dengan bermurah hati, tanpa keterikatan pada kepemilikan (tyaga), hidup susila tanpa kekerasan dengan komitmen untuk tidak mencederai (sila), memiliki kesabaran tanpa kemarahan (kshanti), serta selalu rajin, berenergi, dan bergairah dalam kebajikan (virya).
  11. Berpengetahuan dalam berbagai keahlian kesenian. Unggul dalam pemikiran dengan perhatian yang menyatu (samahitacinta), serta berwawasan tajam dan dalam (prajna). Yang terutama senantiasa hadir, berperhatian penuh, ingat, dan waspada (smrti). Selain itu, mereka berkeyakinan teguh (dhairyyamani) dan memiliki tubuh bajra (vajrasarira), Makhluk Agung (mahasattva),
  12. yang berkekuatan tanpa banding, berjaya, serta dapat mengingat kehidupan masa lalu, berindra sempurna, dengan penampilan yang penuh, bahagia, murah senyum, dan tenang,
  13. berbicara dengan suara yang menyenangkan, suara Brahma. Jadi lelaki. Tumbuh sendiri sewajarnya. Selebihnya dapat menjadi Permata Pengabul Keinginan buat siapa pun yang bertemu dengan mereka. Berhasil memperoleh kebisaan mengatasi kelahiran, mengatasi karma, dan mengatasi emosi-emosi negatif.
  14. Hingga akhirnya mencapai Penggugahan yang Tertinggi, Lengkap, dan Sempurna (anuttarabhisamyaksambodhi).

***

Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh tim Sudimuja dan Jinabhumi. April 2019.

Referensi:

Cœdès, Georges (1930). Les inscriptions malaises de Çrīvijaya. Bulletin de l’Ecole française d’Extrême-Orient. Tome 30, pp. 29-80.

Anda dapat meninggalkan respon, atau telusuri dari web Anda.

Komentar Anda

  • Berlangganan Milis



  • Powered by WordPress